Pages

Sunday, June 12, 2011

Pemandian air panas belerang di Baturaden - Banyumas

Kisah cinta 2 insan manusia yang berbeda status sosial tertulis di dalam cerita legenda masyarakat di wilayah Banyumas Jawa Tengah dengan nama Baturaden..,dalam bahasa jawa Baturaden berasal dari kata Batur yang artinya pembantu atau pelayan dan Raden yang artinya majikan atau bangsawan. Kisah cinta mereka di mulai ketika sang pelayan kuda mencintai putri Adipati kaya raya di Kadipaten Kutaliman yang bagian dari keraton Banyumas.

Kesimpulannya dari cerita legenda tersebut hubungan cinta mereka berdua dilarang oleh sang Ayah putri bangsawan karena status sosial yang berbeda..dan karena cintanya sang putri kepada pelayan maka sang putri berani ambil sikap..,dia kabur dari rumah meninggalkan semua gemilang harta benda yang diberikan oleh sang Ayah yang seorang Adipati demi cintanya sama pelayan tersebut. Dan mereka lari dari satu tempat ke tempat lain dengan menyamar menjadi rakyat biasa dan akhirnya mereka menemukan tempat yang nyaman dan indah untuk mereka tempatin selamanya yaitu di Lokasi yang kita kenal dengan nama Baturaden inilah tempat mereka tinggal berdua.

Cinta..itulah cinta selalu ada disetiap insan manusia..datang dan pergi tanpa kita sadari..tapi Masih adakah Cinta yang tulus dan murni di jaman sekarang ini di era globalisasi maju yang orang bilang abad modern..,Hmm apakah ada seorang perempuan atau wanita kaya mencintai seorang pemuda miskin yang tidak mempunyai status sosial di masyarakat...Huhh sungguh langkanya jika ada perempuan seperti itu.

Sebetulnya Tuhan menciptakan semua umatnya sama rata di matanya..tidak ada perbedaan status..mengapa kita membuat perbedaan itu sendiri..?? semoga dengan adanya cerita legenda dari daerah Banyumas ini menyadarkan kita akan arti sebuah keluarga..untuk apa kita membanggakan harta jika keluarga kita berjauhan dan hubungan Ayah dan Anak putus cuma masalah status aja..Komunikasilah antar anggota keluarga yang sudah jarang terjadi di abad modern ini..padahal alat elektronik makin maju tapi hubungan Ayah dan anak makin jauh saja di zaman sekarang ini.


Dibalik cerita legenda tersebut di Baturaden terdapat berbagai panorama memandangan yang indah dan sejuk di pandang mata..,di Baturaden terdapat pemandian air panas belerang dimana ada 2 lokasi pemandian air panas belerang yaitu pemandian air panas belerang dengan 3 mata air dan 7 mata air..,lokasi pancuran 3 sangat dekat dengan air terjun....ya..air terjun, disini juga terdapat air terjun..hmmm tidak terlalu tinggi tapi lumayan buat hiburan soalnya ada anak-anak muda pada terjun dari air terjun tersebut untuk ambil uang coin yang diberikan sama pengunjung...

Konon air panas belerang tersebut dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit kulit dan rematik pada kaki..hmm berdasarkan pengalaman pribadi saya dulu..sewaktu saya kecil saya sering ikut ayah ke pabrik kayu di wilayah Purwokerto..dan mungkin karena saya dulu alergi gatal sama serbuk kayu jadinya kulit kaki saya pada gatalan..wah serem deh..dan disarankan mandi air belerang disana..alhasil bim salabim...3 hari setelah mandi disana hilang semua gatal-gatal pada kulit kaki saya dan saya jadi ga alergi lagi sama serbuk kayu... :)



Dan jika berkunjung ke pancuran 7 jika masih kuat saya sarankan jalan saja melewati jalan setapak hutan menikmati udara segar hutan..berhubung saya bersama sepupu saya masih muda-muda so saya jalan kaki...hehehe dan ternyata jauhhhhh...capelah kaki ini..perjalanan cukup jauh dan lama sekitar 30 menit baru sampai disana..dan sesampainya disana saya langsung aja cari tukang pijat kaki..hehehe cuma bayar Rp 20.000 kita bisa diterapi kakinya dengan menggunakan belerang..dipijat dan di pijat..enaknya..dan pulangnya kami memutuskan menggunakan jasa angkutan saya sampai ke Hotel kami...hehehe
 
 Jika berkunjung ke Baturaden penginapan yang murah dan bersih serta aman adalah di Hotel Rosenda..di hotel ini terdapat fasilitas Wi-fi gratis..hahaa itulah yang paling utama dicari saat ini..Wifi gratis..,biar disaat malam tiba kita tidak jenuh mendengar suara jangrik dan gelapnya malam membuat suasana serem..hahaha

Monday, June 6, 2011

Keindahan Dataran Tinggi Dieng..

  

Perjalanan kali ini kita mampir ke wilayah Wonosobo - Jawa Tengah..tepatnya di Dataran Tinggi Dieng ,Dieng pastinya saat ini menjadi topik pembicaraan yang sering muncul di televisi dikarenakan kembali aktifnya kawah Timbang yang mengerluarkan Gas Beracun Co2. Dibalik bahaya yang sedang terjadi di kawasan Dieng terdapat keindahan yang sangat menawan sekali..., Dieng berada di wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo. Jika berkunjung ke Dieng di pagi hari kita bisa menikmati segarnya udara disana karena suhu di dataran ini sangat rendah berkisar antara 15—20 °C di siang hari dan 10 °C di malam hari bahkan pada musim kemarau suhunya bisa semakin rendah sekitar  0 °C, hampir sama dengan suhu di Gunung  Bromo dan jika kita beruntung kita bisa melihat sunset didataran Dieng ini.


Di dataran tinggi Dieng terdapat banyak sekali tempat yang bisa kita lihat di mulai dari Kawah-kawah, komplek Candi dan beberapa Danau yang terdapat di sekitar dataran tinggi Dieng ini. di Dieng terdapat 8 kawah yaitu kawah Candradimuka, kawah Sibanteng, kawah Siglagah, kawah Sikendang, kawah Sikidang, kawah Sileri, kawah Sinila, kawah Timbang. Berberapa kawah seperti kawah Sikendang, kawah Nila dan kawah Timbang masih berpotensi mengeluarkan gas beracun Co2.







Selain lihat kawah di Dieng kita juga bisa melihat-lihat peninggalan sejarah Hindu berupa beberapa candi yang berada di sekitar wilayah ini. Komplek Candi Arjuna yang merupakan Candi Hindu tertua di Pulau Jawa yang masih berdiri dengan tegaknya di tengah deraan waktu dan cuaca, menjadi bukti warisan kekayaan budaya yang luar biasa. Meskipun beberapa bagian Candi sudah mulai aus dimakan usia, namun Candi pemujaan Dewa Siwa yang dibangun pada tahun 809 M ini tetap kokoh berdiri memberikan nuansa kedamaian di tengah keheningan alam pegunungan.


Dan tempat terakhir yang bisa kita lihat di dataran tinggi Dieng ini adalah beberapa telaga yang indah yang paling terkenal adalah Telaga Warna..,Telaga Warna terhampar indah dikelilingi oleh rimbunnya hutan. Air di pinggir telaga berwarna ungu cantik, bergradasi dengan warna hijau di tengah, dan hijau pucat di pusat telaga. Di ujung sebelah sana, sebuah padang rumput sempit memisahkannya dengan telaga jernih yang ternyata sering disebut Telaga Pengilon atau telaga yang bisa dipakai untuk berkaca. Nun jauh di depan, barisan perbukitan dari Gunung Prau dan Gunung Pakuwaja berderet memutar, membentuk pagar betis seolah untuk melindungi dua telaga jelita ini dari siapa saja yang ingin merusaknya.




Begitu Indahnya Alam kita ini...,sungguh Maha Besarnya Allah SWT yang menciptakan keindahan semua ini..tinggal manusialah yang menjaga dan merawat akan keindahan alam ini.. :)